Kamis, 06 Juni 2013

Kanker Serviks dan Gejalanya

Kanker Serviks (cervical cancer) atau kanker pada leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukkan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yg berumur 20-30 tahun. Istilah "kanker" selalu memberi rasa yg menakutkan dan menyeramkan. Hal ini juga banyak menimpa wanita Indonesia, setiap tahun sekitar 8.000 wanita Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks.

copas dari
Nurvita Indarini - detikHealth
Rabu, 13/02/2013 07:04 WIB
 Berikut ini gejala kanker serviks yang perlu Anda perhatikan, seperti dikutip dari Times of Indina, Rabu (13/1/2013):

1. Pendarahan Abnormal

Perempuan yang mengalami kanker serviks umumnya mengalami pendarahan yang tidak normal dari vagina. Pendarahan ini bisa merupakan pendarahan berat atau ringan yang berlangsung selama satu bulan atau lebih.

Perhatikan waktu menstruasi Anda, jika waktu menstruasi lebih lama dari biasanya di mana darah masih banyak keluar, dicurigai merupakan gejala kanker serviks.

2. Keputihan Berlebihan

Bila terdapat cairan berlebihan di vagina yang berbau busuk, tebal, atau mengandung lendir sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Hal ini memang bervariasi pada perempuan yang satu dengan yang lain, tergantung patofisiologi tubuh. Namun saat terjadi keputihan yang mencurigakan, segeralah konsultasi ke dokter.

3. Nyeri Panggul

Nyeri panggul yang tidak berhubungan dengan siklus haid normal bisa menjadi gejala kanker serviks. Nyeri ini bisa dirasakan dalam sakalaringan hingga parah dan berlangsung berjam-jam.

4. Nyeri Saat Buang Air Kecil

Apabila kandung kemih terasa sakit atau nyeri saat buang air kecil, hal itu bisa menjadi gejala kanker serviks stadium lanjut. Hal ini biasanya terjadi saat kanker telah menyebar ke kandung kemih.

5. Sakit & Pendarahan Saat Berhubungan Seks

Gejala lain kanker serviks adalah muncul rasa sakit saat berhubungan seks dan pendarahan akibat berhubungan seksual. Hal ini disebabkan oleh iritasi pada leher rahim selama hubungan seks. Pada leher rahim yang sehat, jika terjadi pendarahan maka sangatlah sedikit.

Dalam beberapa hal, kanker serviks seperti HIV karena disebabkan oleh virus. Orang yang memiliki banyak pasangan seksual termasuk dalam kategori orang yang berisiko tinggi terkena kanker serviks.

Penting Dilakukan

Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit ini, dikutip dari Boldsky ada dua cara yang perlu dilakukan:

1. Gunakan Vaksin

Terdapat vaksin kanker serviks namun masih banyak perempuan yang tidak mengambilnya di usia subur (18-35). Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali dalam rentang waktu enam bulan.

2. Tes Pap smear

Perempuan yang aktif secara seksual hendaknya melakukan pap smear sekali dalam setahun. Pap smear dilakukan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim. Umumnya tes dilakukan 1-2 minggu setelah haid.

Disarankan pada 1 hari sebelum pemeriksaan untuk tidak melakukan hubungan seksual dan jangan pula mencuci vagina dengan sabun, gel, dan lain-lain karena dapat mengacaukan hasil tes.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kanker serviks adalah dengan pemeriksaan mulut rahim de­ngan menggunakan kamera pembesar. Jadi pastikan Anda tidak mengabaikan tes-tes ini untuk mengetahui sejak dini ada tidaknya kanker serviks. Ingat, kanker serviks bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini. Selain itu bukankan mencegah lebih baik daripada mengobati?

Nahhh, sebelum terlambat, alangkah bijaknya jika kita mulai dari diri kita sendiri berkomitmen untuk Hidup Sehat.Cegah Kanker Serviks sejak dini dengan beralih menggunakan pembalut sehat.Pembalut Sehat adalah pembalut yang berbahan kapas, tidak mengandung zat pemutih atau dioksin, mampu merawat dan menyehatkan organ reproduksi kita. Salah satu pembalut aman yg telah banyak memberikan bukti adalah AVAIL.
bisa juga berkunjung ke FB http://www.facebook.com/rahma.candra.9
follow twitter @bisnis_avail
untuk fast respon bisa hub.085 223 831 672 (sms only) atau add pin 2973F156.



Rabu, 05 Juni 2013

apakah "KISTA" itu?

Kista dapat memberikan berbagai keluhan seperti nyeri sewaktu haid, nyeri perut bagian bawah, sering merasa ingin buang air besar atau kecil, dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut. Untuk jenis kista folikel, biasanya tidak memberikan rasa nyeri. Sehingga kebanyakan penderita tidak menyadarinya. Namun, jika kista pecah, misalnya saat berhubungan seksual, penderita akan merasa nyeri yang bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat. Tidak seperti kista folikel, kista korpus luteum umumnya memberikan nyeri hanya pada satu sisi dari perut bagian bawah. Penderita juga mengalami perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid. Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur jika berlangsung kronik dapat berakibat pada anemia. Nyeri perut yang timbul biasanya hebat dan dapat disertai mual dan muntah. Pembesaran perut juga sering terjadi pada beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar.
Jenis2 Kista:
Kista adalah suatu struktur abnormal seperti kantung yang bisa ditemukan di manapun di tubuh. Kista biasanya mengandung zat gas, cair, atau setengah padat dan memiliki dinding luar seperti sebuah kapsul. Kista mungkin kecil dan hanya terlihat di bawah mikroskop tetapi dapat juga berukuran sangat besar sehingga mendesak struktur tubuh normal. Kista terdapat pada berbagai jaringan dan organ dan sering dinamai sesuai lokasinya, misalnya kista kandung kemih, kista payudara, kista hati, kista ginjal, kista pankreas, kista vagina, kista kulit, kista tiroid. Kista ovarium adalah kista yang berkembang pada ovarium wanita. Kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya, tetapi beberapa dapat menyebabkan masalah kesehatan dan dapat menghalangi ovulasi sehingga menyulitkan upaya kehamilan. Jenis-jenis kista ovarium
Secara umum, ada dua jenis utama kista ovarium:
1. Kista fungsional.
Setiap perempuan memiliki dua ovarium (indung telur) yang menyimpan dan melepaskan telur. Masing-masing ovarium sebesar biji kenari dan terletak di setiap sisi rahim. Satu ovarium menghasilkan satu telur setiap bulan, dan proses ini memulai siklus bulanan menstruasi wanita. Telur terselubungi kantong yang disebut folikel. Sebuah telur tumbuh di dalam ovarium sampai hormon estrogen memberikan sinyal ke rahim untuk mempersiapkan diri menerima telur. Pada saatnya, lapisan rahim mulai menebal dan mempersiapkan untuk implantasi telur terbuahi yang mengakibatkan kehamilan. Siklus ini terjadi setiap bulan dan biasanya berakhir ketika telur tidak dibuahi. Semua isi rahim kemudian digugurkan jika telur tidak dibuahi. Proses ini disebut menstruasi.
Jika folikel gagal pecah dan melepaskan telur, cairan menetap dan dapat membentuk kista di ovarium. Dalam gambar USG, kista ovarium ini menyerupai gelembung berdinding tipis yang berisi cairan. Jenis kista ini disebut kista fungsional atau kista sederhana. Ini adalah kista yang paling umum dan biasanya menghilang secara spontan dalam satu atau dua siklus menstruasi. Wanita usia produktif dapat memiliki kista kecil di ovariumnya pada setiap saat. Kista fungsional baru menjadi masalah bila tidak hilang secara spontan setelah 2-3 bulan dan menimbulkan rasa sakit atau menghalangi kehamilan.
2. Kista organik/kista abnormal
Kista jenis ini adalah hasil pertumbuhan sel abnormal (tumor), yang umumnya jinak. Dalam kasus yang jarang terjadi, kista organik dapat menjadi kanker. Contoh kista organik adalah kista dermoid dan polikistik ovarium (PCO). Kista dermoid berisi beberapa materi tak terduga seperti jaringan lemak, rambut, gigi, potongan-potongan tulang dan tulang rawan. Polikistik ovarium (PCO) disebabkan oleh penumpukan beberapa kista kecil yang membuat hormon tidak seimbang sehingga menstruasi tidak teratur, rambut tumbuh di tubuh dan pasien menjadi tidak subur.
Gejala
Kista ovarium sering tidak disertai gejala apapun. Pada sebagian besar kasus, kista ovarium baru diketahui dalam pemeriksaan rutin dokter. Dalam kasus di mana kista ovarium menimbulkan gangguan, gejala berikut dapat muncul:
■Kembung, nyeri atau bengkak di perut.
■Nyeri saat buang air kecil.
■Nyeri di panggul segera sebelum atau setelah awal periode menstruasi
■Rasa sakit selama hubungan seksual.
■Nyeri menstruasi melebihi biasanya.
■Mual atau muntah.
■Kehilangan nafsu makan, merasa kenyang setelah makan sangat sedikit.
■Rasa sakit tumpul terus-menerus pada salah satu atau kedua sisi panggul.
■Haid tidak teratur.
■Penambahan rambut wajah.
Ketika salah satu gejala di atas dirasakan, sangat penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri. Gejala-gejala tersebut juga dapat menjadi pertanda tumor ovarium.
Diagnosis
Dokter Anda mungkin menyarankan USG panggul jika ditemukan massa mencurigakan selama pemeriksaan panggul. USG dapat mengevaluasi setiap kecurigaan kista ovarium.
Perawatan
Bila kista ovarium ditemukan, keputusan penting pertama adalah apakah kista tersebut akan hilang tanpa pengobatan. Kista fungsional diharapkan menghilang spontan dalam beberapa minggu. Bila tetap bertahan dan menimbulkan gangguan, pengobatan kista fungsional biasanya dengan pil hormon/pil KB. Dokter juga dapat memutuskan untuk mengeluarkannya dengan laparoskopi bila dicurigai ada komplikasi. Kista organik seringkali perlu dihilangkan dengan tindakan jika menimbulkan gangguan.

sumber: blog Waoli Lase/Walas Success

bagaimana agar kita terhindar dari resiko terkena kista?? beralihlah menggunakan Pembalut Sehat. Pembalut yang berkualitas, berbahan kapas, bisa merawat dan menyehatkan organ intim kita. Ada banyak produk pembalut herbal, tapi yang aman & menyehatkan adalah "AVAIL FC bio sanitary pad"

untuk mengetahui apa itu AVAIL, serta manfaat dan kegunaannya silakan buka link berikuthttp://candraavail.blogspot.com/2013/05/apakah-avail-itu.html dan http://candraavail.blogspot.com/2013/05/khasiat-pembalut-pantiliner-avail.html 

jangan lupa kunjungi FB saya dihttp://www.facebook.com/rahma.candra.9?ref=tn_tnmn 
dan follow twitter @bisnis_avail
untuk info lengkap atau pemesanan produk, silakan hub.085 223 831 672 (sms only) atau add 2973F156, kami melayani pemesanan AVAIL onlen seluruh Indonesia, juga terima join member untuk anda yg ingin bisnis sampingan tapi hasil memuaskan.

Waspadai Iritasi Kulit Saat Menstruasi

VIVAlife - Apakah Anda termasuk tipe sensitif saat menjelang menstruasi? Cepat marah, mudah menangis, dan uring-uringan. Gejala-gejala Premenstrual syndrome (PMS) itu bukan hanya faktor psikologis atau pengaruh hormon, tapi juga bisa muncul akibat iritasi area intim.

Yang perlu diwaspadai adalah kulit di daerah kewanitaan yang cenderung lebih sensitif.

Survei yang dilakukan sebuah produk pembalut menunjukkan, satu dari lima wanita di Indonesia mengalami iritasi kulit saat menstruasi. Ini terjadi karena tingkat keasaman (pH) antara area kewanitaan dan darah menstruasi tak sama.

Semakin banyak terjadinya kontak kulit dengan darah, semakin besar risiko iritasi. “PH organ intim bersifat asam, kelembabannya 4-4,5. Sedangkan pH darah sifatnya basa, kelembabannya 7,3-7,4,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin RS Pondok Indah Jakarta, dr Susie Rendra, SpKK.

Iritasi kulit yang kerap mengintai saat menstruasi antara lain herpes, dan infeksi jamur Candidosis Kutis. "Saat Anda merasakan area kewanitaan gatal, pedih, apalagi sampai berair dan berbau, sebaiknya waspada," ujarnya.

Di tengah masalah itu, pilihan pembalut saat menstruasi menjadi penting untuk mengurangi kelembaban. Hindari mengenakan pembalut yang justru meningkatkan risiko iritasi.

Ada dua jenis pembalut di pasaran. Pertama adalah tipe mesh yang permukaannya terbuat dari plastik. Tipe ini memang bisa meloloskan cairan dengan cepat melalui pori-pori, namun tidak bisa menyerap darah yang menempel pada kulit. Sedang kedua adalah tipe non-woven yang permukaannya terbuat dari kain. Cukup nyaman karena bisa menyerap, namun seringkali darah atau gumpalannya masih tertinggal di permukaan.

Anda perlu lebih cermat memilih pembalut yang baik. Jika tidak dapat menyerap dengan baik dan darah terus menempel dengan kulit, bisa menimbulkan lecet serta iritasi. Kelembaban yang terjadi, juga bisa menjadi tempat asyik bagi pertumbuhan bakteri. Kenyataannya, kesibukan perempuan aktif membuat malas atau lupa mengganti pembalut. Padahal, kadar hormon estrogen yang menurun saat menstruasi, salah satunya menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan rentan iritasi.
• VIVAlife   Pipiet Tri Noorastuti, Rizky Sekar Afrisia

Nah untuk mom & sist yang mencari pembalut berkualitas agar terhindar dari iritasi dan keluhan lainnya, bisa coba menggunakan Pembalut Herbal AVAIL.
yg belum kenal AVAIL, boleh cek link berikut http://candraavail.blogspot.com/2013/05/apakah-avail-itu.html
kunjungi juga FB saya di http://www.facebook.com/rahma.candra.9?ref=tn_tnmn
follow twitterku juga ya @bisnis_avail

fast respon silakan hub.085 223 831 672 (sms only) atau add pin 2973F156