Surabaya Post
Pembalut Penyebab Utama Kanker
Serviks
Jumat, 14/10/2011 | 10:51 WIB |
||||
SURABAYA- Kaum wanita saatnya
lebih berhati-hati memilih pembalut. Pasalnya, hasil riset WHO (Badan
Kesehatan Dunia) penyebab utama kanker mulut rahim (serviks) di Indonesia
ternyata dari pembalut yang berkualitas buruk.
“Menurut WHO Indonesia merupakan
negara dengan penderita kanker mulut rahim nomor satu di dunia. Dan 62
persen diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas,”
kata Ketua Komunitas Perempuan Peduli Kanker Serviks (PPKS) Surabaya,
dr Aulia Sari, SpOG dihubungi, Kamis (13/10).
Seperti diberitakan sebelumnya,
kanker serviks terus mengancam kaum perempuan. Setiap hari sedikitnya ada 8
hingga 10 kasus baru kanker mulut rahim di RSU dr Soetomo atau setiap tahun
rata-rata ditemukan antara 300-350 orang terkena kanker serviks. Bahkan
dalam beberapa tahun terakhir kanker serviks ditemukan pada usia
muda.“Celakanya sekitar 60-80 persen penderita yang datang ke rumah sakit
sudah dalam kondisi stadium lanjut,” kata Divisi Onkologi RSU dr Soetomo Dr
Brahmana Askandar, SpOG (K).
Sari mengatakan, hampir semua
wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai
selama ini. Mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau
mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. “Banyak wanita suka membeli
pembalut biasa yang ada di pasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup
enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun risiko kesehatan dari pemakaian
pembalut atau pantyliner biasa,” ujarnya.
Menurut dia, tak banyak wanita
yang sadar sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas
pembalut. “Kondisi inilah yang membuat pembalut menjadi sumber sarang
pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2
jam saja. Atau bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut,
jika pembalut dipakai lebih dari 2 jam,” jelasnya.
Itulah, kata Sari yang juga dokter
spesialis kandungan ini, kemungkinan seorang wanita dewasa terjangkit infeksi
vagina adalah 83%. Berarti dari 10 wanita ada 8 wanita yang mengalami infeksi
vagina yang 62 persennya disebabkan oleh pemakaian pembalut biasa.
“Tidak semua wanita tahu risiko
pemakaian pembalut biasa,” katanya.
Pembalut wanita, katanya, termasuk
klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah
para produsen pembalut biasa kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas
dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat
biaya produksi. ”Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini, tentu
banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan kembali,
menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri yang
terdapat pada sampah kertas bekas yang sangat berbahaya,” tuturnya.
Ketidaktahuan dan ketidakpedulian
dari para wanita ini, kata Sari, membuat jumlah penderita kanker serviks
meningkat. “Isu tentang kanker serviks makin hangat belakangan ini. Di
Indonesia, setiap jam satu perempuan meninggal karena kanker serviks. Dan
penyakit ini juga tidak melihat kondisi sosial, ekonomi, status, dan usia,”
jelasnya.
Biaya Pengobatan
Sementara itu, Dr Brahmana
Askandar, SpOG (K) menambahkan, kesadaran perempuan untuk melakukan
deteksi dini membuat angka itu semakin tinggi. “Mereka mungkin merasa takut,
atau merasa tidak memiliki gejala-gejala kanker serviks dan hanya menunggu,
sehingga saat diketahui sudah stadium lanjut,” tuturnya. Apalagi karena
kanker serviks tidak menunjukkan gejala khusus.
Padahal ketika sudah memasuki
stadium lanjut, penderitanya harus menjalani serangkaian pengobatan yang
tidak murah. Padahal, dari banyak kasus yang terjadi, perempuan yang terkena
umumnya berada pada usia produktif (baik ibu rumah tangga maupun yang
bekerja). “Sebagai gambaran saja, biaya pengobatan dan terapi pra-kanker atau
kanker serviks (meliputi pembedahan atau pengangkatan rahim, radioterapi,
kemoterapi, kolposkopi, dan biopsi) akan menghabiskan sekitar Rp 60 juta. Itu
belum termasuk biaya pengobatan setelah menjalani seluruh perawatan, dan
biaya untuk konsultasi rutin setelah lepas dari kanker,” terangnya.
Jadi bisa dipastikan jika terkena
penyakit ini, dipastikan penderita terbelit biaya pengobatan yang begitu
besar, dan hal ini kerap menimbulkan beban bagi penderita maupun keluarganya.
“Makanya program penyuluhan ini diharapkan akan lebih menggugah kesadaran
para perempuan untuk segera melakukan tindakan pencegahan kanker serviks.
Karena setiap perempuan berisiko terkena kanker serviks, tapi
sebenarnya kanker serviks dapat dicegah,” jelas dr Brahmana.
Untuk mengetahui apakah kita
memiliki bibit kanker serviks, diperlukan pap smear lebih dari satu kali
(setahun satu kali). Pada pap smear pertama virus yang menginvasi rahim bisa
jadi belum terlihat. Setelah pemeriksaan kedua (tahun selanjutnya, RED) baru
terlihat jelas. “Karena itu pemeriksaan pap smear rutin perlu dilakukan
setiap tahun. Selain dengan pap smear, kanker serviks juga dapat dicegah
dengan vaksinasi yang saat ini sudah lebih terjangkau harganya,” katanya.mla
Cara Pengujian Kualitas Pembalut
1. Sobek produk pembalut anda,
ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil segelas air putih.
Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran
inti pembalut & celupkan ke dalam gelas, aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air.
5. Apakah produk tersebut utuh
atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda
menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak mengandung pemutih.
6.Anda akan temukan gulungan
kertas dan bukan kapas
7. Dari produk yang berkualitas
buruk ?tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ
kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal,
iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut rahim/serviks.
Nahhh, sebelum terlambat, alangkah bijaknya jika kita mulai dari diri
kita sendiri berkomitmen untuk Hidup Sehat.Cegah Kanker Serviks sejak
dini dengan beralih menggunakan pembalut sehat.Pembalut Sehat adalah
pembalut yang berbahan kapas, tidak mengandung zat pemutih atau dioksin,
mampu merawat dan menyehatkan organ reproduksi kita. Salah satu
pembalut aman yg telah banyak memberikan bukti adalah AVAIL.
manfaat dan kegunaan AVAIL bisa dicek http://candraavail.blogspot.com/2013/05/khasiat-pembalut-pantiliner-avail.html atau bisa kunjungi FB https://www.facebook.com/rahma.candra.9 |
Selasa, 03 Desember 2013
Biaya terapi bisa habiskan minimal Rp 60 juta belum termasuk biaya pasca pengobatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar